IKTIBA (MENGIKUTI) AKHLAK YANG DICONTOHKAN OLEH RASULULLAH, SAHABAT, TABI'IN DAN TABI'UT TABI'IN
MEMBIMBING DAN MENGAJAK KEPADA PEMAHAMAN SHALAFUS SHALEH
MURNIKAN TAUHID DAN TEGAKKAN DAKWAH

Senin, 10 Mei 2010

HUKUM BID'AH

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Hukum Bid’ah

Mukaddimah

Bilamana seorang Muslim ingin amalannya diterima oleh Allah Ta'ala, maka hendaknya dia melakukannya sesuai dengan yang diperintahkan-Nya dan Rasul-Nya dan tidak mengada-adakan sesuatu ibadahpun dengan mengatasnamakan Allah dan Rasul-Nya padahal tidak ada landasannya.
Sebab, amalan seperti ini pasti tertolak karena termasuk perbuatan bid'ah. Nah, apa hukumnya bid'ah itu? Dan apa implikasinya?


Naskah Hadits
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أحْدَثَ فيِ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيْهِ فَهُوَ رَدٌّ.
وفي رواية لمسلم: مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Dari 'Aisyah radliyallâhu 'anha dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang mengada-ada (memperbuat sesuatu yang baru) di dalam urusan kami ini (agama) sesuatu yang bukan bersumber padanya (tidak disyari'atkan), maka ia tertolak." (HR.al-Bukhari)
Di dalam riwayat Imam Muslim dinyatakan, "Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan termasuk urusan kami (agama), maka ia tertolak."

Urgensi Hadits
Imam an-Nawawiy rahimahullah berkata, "Hadits ini layak sekali untuk diingat dan dijadikan sebagai saksi/bukti terhadap kebatilan semua perbuatan munkar."

Beberapa Arahan Hadits
• Hadits ini mengandung makna bahwa Dienullah adalah dien yang sempurna, tidak menerima penambahan ataupun pengurangan. Dan inilah yang dapat disimpulkan dari firman-Nya (artinya), "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu." (Q.s.,al-Mâ`idah:3). Oleh karena itu, wajib bagi seorang Muslim untuk mengamalkan wahyu yang berasal dari Allah melalui Rasul-Nya, tanpa menambah atau menguranginya.


• Barangsiapa yang menambahkan sesuatu ke dalam Dienullah padahal bukan berasal darinya, maka ia tidak diterima di sisi Allah dan tertolak atas pelakunya. Barangsiapa, misalnya, yang beribadah kepada Allah Ta'ala dengan melakukan shalat yang tidak disyari'atkan-Nya, maka ia tidak akan diterima, pelakunya berdosa dan dijuluki sebagai Mubtadi' (pelaku bid'ah).


• Seorang Muslim wajib menyuriteladani Rasulullah shalallahu alaihi wasalam di dalam semua perbuatan, prilaku dan tindakannya.


• Hukum asal di dalam semua praktik ibadah itu adalah bersifat Tawqîfiyyah. Artinya, bahwa pentasyri'an (penggodokan syari'at) hanya sebatas apa yang dibawa oleh Muhammad Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam, disertai penyerahan diri atas hal itu dan meyakini amalan ini sebagai pembawa kebaikan yang mutlak, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Dalam hal ini, Allah Ta'ala berfirman (artinya), "Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q.s.,an-Nisâ`:65)


• Suatu ibadah tidak akan diterima kecuali dengan dua syarat:
Pertama, Menjadikannya ikhlash semata-mata karena Allah Ta'ala.
Kedua, Hendaknya ia sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits dalam kajian ini.


• Siapa saja yang telah keluar dari manhaj Ittibâ' (mengikuti) Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam maka berarti dia telah masuk ke dalam manhaj Ibtidâ' (berbuat bid'ah) dan Ihdâts (mengada-ada) di dalam agama. Padahal Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam telah bersabda (artinya), "Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sementara seburuk-buruk perkara adalah hal-hal yang diada-adakan, dan setiap hal yang diada-adakan itu adalah bid'ah dan setiap bid'ah itu adalah sesat dan setiap kesesatan itu berada di neraka." (HR.an-Nasa`iy dari hadits yang diriwayatkan Jabir bin 'Abdullah)


• Diantara implikasi dari perbuatan Bid'ah adalah:
o
Menuduh Rasullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam telah menyembunyikan sesuatu terhadap umat manusia dengan tidak menyampaikannya kepada mereka.

o Siapa saja yang berjalan di atas rel manhaj Ibtidâ' , berarti dia telah menganggap baik manhaj ini dan telah menjadi orang yang menambahi sesuatu yang tidak diizinkan Allah di dalam dien-Nya.

o Pelaku bid'ah selalu berupaya keras di dalam mengamalkan kebid'ahannya dan hal ini semua akan hilang percuma bahkan akan menjadi dosa yang akan dipikulnya kelak.
(SUMBER: Silsilah Manâhij Dawrât al-'Ulûm asy-Syar'iyyah
-al-Hadîts- Fi`ah an-Nâsyi`ah- karya Prof.Dr.Fâlih bin Muhammad ash-Shaghîr, et.ali., h.56-58)

Sumber: http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihathadits&id=65


Sabtu, 08 Mei 2010

BID'AH DAN KHURAFAT DI INDONESIA

Bismillahirrahmaanirraahiim

RINGKASAN BUKU BID’AH DAN KHURAFAT DI INDONESIA

MENGENAL BID’AH

Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Kitabullah, dan sebaik-baik jalan hidup ialah jalan hidup Muhammad, sedangkan seburuk-buruk urusan agama ialah yang diada-adakan. Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap bid'ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke neraka. (HR. Muslim).

Bid’ah adalah sesuatu yang Baru dalam agama dan tidak ada contoh sebelumnya, dari cara bentuknya, bid’ah mirip dengan syariat, tetapi secara hakikat bertentangan. Dengan kemiripannya, bid’ah menjadi pesaing syariat dalam beribadah kepada Allah. Sipelaku bid’ah menganggap bahwa yang dia lakukan itu lebih baik, lebih memadai atau bias menjadi cara lain dalam beribadah. (hal 14)

Dalam hadits Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda
Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajarannya maka tertolak. (HR. Bukhari)

Fudhail bin Iyadh menyimpulkan “ Sesungguhnya amal itu apabila ikhlas tetapi tidak benar, maka tidak diterima dan jika benar tetapi tidak ikhlas, maka tidak diterima pula. Amal yang diterima adalah manakala ikhlas dan benar. Ikhlas adalah beramal karena Allah, sedangkan maksud dari benar adalah sesuai dengan sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam. ( halaman 19)

MENGENAL KHURAFAT

Barangsiapa yang mengurungkan keperluannya karena takut kesialan, maka ia benar-benar telah berbuat kemusyrikan. (HR.Ahmad)

Khurafat secara bahasa diartikan dengan takhayul, dongeng atau legenda. Sedangkan khurafi adalah hal yang berkenaan dengan takhayul atau dongeng. Khurafat juga dapat diartikan dengan hal yang berkenaan dengan kepercayaan yang tidak masuk akal (batil) dan tidak pula didasari oleh dalil syar’I yang shahih. (halaman 36-37).

HAL YANG TERMASUK BID’AH DAN KHURAFAT DI INDONESIA.

1. Kualat karena melanggar adat dan Cegah bencana dengan ritual tolak bala.
Jika disuatu daerah adat lebih diutamakan dari agama maka ini sangat berbahaya dan sangat rentan dengan unsur pelanggaran agama. Jika didaerah itu ada adat yang ditentang maka pemuka-pemuka adat langsung mengatakan bahwa orang yang menentang itu akan kualat, sementara adat yang ditentang adalah yang tidak sesuai dengan agama. Lalu darimana datangnya kualat pada orang yang mengikuti agama walaupun itu melanggar adat ? bukankah bencana datang dari Allah ? bukankah adat itu melanggar perintah Allah ?.
Setiap setelah bencana terjadi, selalu ada dukun yang ikut bagian. Tolak bala dan menjadi acara ritual. Namun kadang pelaku (dukun) itu hanya numpang tenar. Ada pula yang ingin dianggap sakti oleh masyarakat karena mampu mencegah bencana yang akan datang. (halaman 45)

2. Hilangkan mimpi buruk dengan membalik bantal
Ada suatu keyakinan apabila kita mengalami mimpi buruk yang berkelanjutan maka disarankan untuk membalik bantal. Karena dengan demikian maka mimpi itu tidak akan menjadi kenyataan. (halaman 49)

3. Menanam kepala kerbau
Jika ada suatu bangunan atau jembatan runtuh maka mereka mengatakan “ itu akibatnya kalau tidak ada tebusan kepala kerbau!. Tapi jika ternyata yang ambruk itu pernah ditanami kepala kerbau, mereka diam diam seribu bahasa.( Halaman 52)

4. Sial karena hukum karma.
Karma adalah bagian dari kepercayaan hindu-budha. Karma terjadi apabila seseorang melakukan perbuatan yang melanggar adat atau norma maka orang tersebut pada saat nanti akan ditimpa kesialan. (halaman 56)

5. Musibah karena mendahului kakaknya menikah
Dalam pernikahan terlalu banyak persyaratan yang harus ditempuh..seperti, nama harus cocok, urutan keturunan harus cocok, hari pernikahan harus cocok, bahkan ada juga yang meyakini jika ada adik yang mendahului kakanya untuk menikah maka kakaknya akan tidak laku.

6. Selamatan tujuh bulan dalam kandungan
Tradisi selamatan 7 bulan oleh masyarakat masih jadi suatu kewajiban. Dalam tradisi ini dilakukan berbagai ritual, situal siraman dengan berbagai jenis kembang, mengggunakan pakaian berbagai jenis motif, dan banyak ritual lainnya yang tiap daerah berbeda-beda.

7. Kokok ayam ditengah malam, isyarat wanita hamil diluar nikah.
Mungkin pernah terjadi secara kebetulan adanya kabar seorang gadis yang hamil diluar nikah, saat dimana ada orang mendengar ayam jantan berkokok ditengah malam, lalu kedua peristiwa tersebut dikait-kaitkan. Padahal tak ada hubungan antara keduanya. Ini hanyalah mitos dan khurafat. (halaman 68)

8. Sesaji untuk bersyukur
Tradisi adat masyarakat kita masih menganggap dan melaksanakan suatu acara (pesta) apabila mendapatkan rezeki, keberuntungan dan panen pertanian dengan melakukan syukuran yang lengkap dengan berbagai jenis hidangan atau sesajen.

9. Sial karena kejatuhan cicak
Apabila ada cicak jatuh kekepala maka pertanda sial. Keyakinan ini banyak diyakini masyarakat Indonesia padahal kesialan seseorang tidak ada hubungan sama sekali dengan cicak.

10. Reinkarnasi
Reinkarnasi adalah keyakinan tentang ruh, yakni ruh yang telah mati akan menitis kepada makhluk lain. Bisa berujud manusia, bisa berujud hewan, padahal dalam Islam tidak ada diajarkan keyakinan seperti ini karena yang seperti ini adalah termasuk kedalam syirik.

11. Jin bertengger di gambar bernyawa
Banyak di kalangan masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa foto-foto,patung,dan hiasan yang bernyawa lainya dapat menjadi sarang jin. Yang dilarang adalah memajang gambar bernyawa dalam rumah.

12. 40 hari menjadi sakti
Masa 40 hari memiliki makna khusus bagi orang tertentu. Untuk menjadi manusia yang super dan punya ilmu tertentu maka mereka menjadikan 40 hari itu untuk menyepi, semedi, puasa, dan ritual lainnya. Sementara ibdah yang dilakukan dalam masa 40 hari itu tidak ada diajarkan oleh Rasul saw.

13. Pengajian ghaib
Pengajian ini dengan cara mengahadirkan ruh para orang shaleh untuk memberi pengajian. Ruh tersebut masuk kedalam tubuh orang yang menjadi media…. Cara Ini adalah kebathilan

14. Hewan-hewan keramat
Menjadikan hewan keramat adalah pekerjaan bodoh, karena hewan itu lebih hina derajatnya dari manusia, lalu kenapa dimuliakan ???

15. Qulhu sungsang sebagai mantera kesaktian
Membalik membaca alquran (Qulhu Sunsang) adalah bathil karena merusak dan mengacak-acak ayat Allah. Banyak orang melakukan ini untuk berbagai tujuan.

16. Primbon, fengshui dan mujarobat
Allah yang mengatur pergantian hari, menganggap jahat suatu hari berarti menganggap jahat yang mengaturnya ( Allah ). Ini kategori Syirik.

17. Rajah penjaga rumah
Tidak layak seorang mukmin memelihara rajah atau jimat. Bahka wajib atas kita untuk merusak dan membuangnya. Jika kita menemukan itu dirumah orang lain maka disediakan pahala yang besar bagi yang membuangnya.

18. Mitos biji tasbih
Sebagian orang menganggap bahwa mengalungkan tasbih dileher sangat cocok untuk taqarrub kepada Allah. Ini hasil penafsiran otak-atik orang sufi yang tidak ada dasarnya sama sekali.

19. Meramal nasib dengan weton atau zodiac
Berbeda dengan kalangan tua, kaum muda dan remaja yang sok gaul dan merasa lebih pede menentuka hari esoknya dengan ramalan zodiak dan ramalan bintang, atau lebih dikenal dengan istilah astrologi.

20. Misteri angka 13
Angka 13 diyakini menjadi momok karena dapat menjadi sumber kesialan. Padahal angka 13 itu tidak dapat memberikan apapun kesetiap makhluk, lalu kenapa harus dianggap dapat mendatangkan sial ?. berfikirlah ???

21. Nyadran dan pasudan penghujung sya’ban

22. Bintang beralih, tanda kematian

23. Sakit-sakitan karena tak kuat menyandang nama

24. Tabur bunga diatas pusara ( pada saat ziarah kubur)

25. Negeri seribu hantu

26. Menghadirkan arwah ( pada saat upacara peringatan hari kematian)

27. Khadam asmaul Husna ( yang dipajang didalam rumah)

28. Mendadak sakti dengan ilmu laduni

29. Debus dianggap karamah

MASIHKAH KITA PERCAYA DENGAN YANG TAKHAYUL…..????
MASIHKAH KITA PERCAYA DENGAN KHURAFAT YANG BATHIL ???
MASIHKAH KITA PERCAYA DENGAN KEYAKINAN YANG SEBENARNYA TIDAK PERNAH DIAJARKAN RASULULLAH SAW ?????

Ringkasan : Kitab Bid’ah dan Khurafat di Indonesia, Abu Umar Abdillah, Wafa Press, Klaten

Muallif : Ali

Kamis, 06 Mei 2010

IBADAH-IBADAH YANG TIDAK DIAJARKAN RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WASSALAM

IBADAH-IBADAH YANG TIDAK DIAJARKAN RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WASSALAM

Bismillahirrahmaanirraahiim


Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam Bersabda
" Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Kitabullah, dan sebaik-baik jalan hidup ialah jalan hidup Muhammad, sedangkan seburuk-buruk urusan agama ialah yang diada-adakan. Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap bid'ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke neraka. (HR. Muslim).

Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajarannya maka tertolak. (HR. Bukhari)

Suatu ibadah tidak akan diterima kecuali dengan dua syarat:
1. Menjadikannya ikhlash semata-mata karena Allah Ta'ala.
2. Kedua, Hendaknya ia sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits dalam kajian ini.

Dari hadist diatas nabi berpesan agar kita tidak mengada-ada dalam urusan agama, baik dalam bentuk ibadah maupun amalan-amalan lainnya yang dianggap sebagai ibadah tapi nabi sendiri tidak pernah melakukan dan menganjurkan kepada umatnya. Karena setiap amalan yang dilakukan itu jika tidak pernah dicontohkan oleh rasulullah maka amalan itu akan tertolak (sia-sia).

Sesuatu yang baru dalam urusan agama disebut sebagai bid’ah. Dan bid’ah itu sendiri dapat mengantarkan seseorang kedalam kesesatan yang akan berakhir kedalam neraka. (mudah-mudahan kita terhindar dari segala perbuatan bid’ah).

Dalam artikel ini akan diterangkan beberapa bentuk amalan dan ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dengan kata lain ibadah tersebut adalah bid’ah.

1. TAHLILAN

Tahlilan adalah peringatan hari kematian dari salah seorang kerabat keluarga, tahlilan dapat juga disebut upacara selamatan untuk orang yang telah meninggal. Dalam kegiatan tahlilan ini dibacakan doa-doa dan kalimat tahlil secara bersama-sama dan berulang-ulang. Namun yang menjadikan suatu persoalan adalah bahwa acara tahlilan dilakukan dengan mengundang orang-orang satu kampung dan menyediakan hidangan yang berlebihan selayaknya sebuah pesta. Ini juga terjadi pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100,bahkan hari ke-1000 setelah kematian. Bukankah ini suatu keanehan bahwa di dalam acara peringatan kematian di lakukan pesta dengan penyajian beragam makanan.

Imam syafi’I berkata dalam kitabnya, Al-Umm, Juz I hlm 279
“….dan aku membenci Al-Ma’tam, yaitu proses berkumpul/bergabung (ditempat keluarga mayit) walaupun tanpa tangisan, karena hal tersebut hanya akan menimbulkan bertambahnya kesedihan dan membutuhkan biaya, padahal beban kesedihan masih melekat (dikeluarga mayit).

Khalifah umar bin abdul aziz melarang tahlilan seperti dalam Riwayat Ibnu Abi Syaibah:
Telah berkata kepada kami Yan ‘Aqid bin isa dari tsabit dari Qais, beliau berkata” saya telah menyaksikan umar bin abdul aziz melarang keluarga mayit mengadakan perkumpulan kemudian berkata: “kalian akan mendapat bencana dan akan merugi”

Jika kita telusuri, upacara kematian tersebut di adopsi dari budaya hindu dan budha. Mereka umta hindu dan budha menganggap bahwa setelah meninggal maka mayit tersebut akan datang kerumah pada malam hari mengunjungi keluarganya. Untuk itu kedatangan ruh tersebut harus disambut dengan pembacaan doa-doa dan menyiapkan sesajen untuk ruh mayit agar ruh itu bebas dari siksa kematian dan dapat mengunjungi keluarga yang di cintainya.

Setelah Islam masuk maka acara tersebut secara perlahan-lahan diganti dengan kegiatan yang bernafaskan Islam, misalnya sesajen diganti dengan makanan-makanan yang dibagikan, mantera-mantera diganti Fdengan doa-doa dan bacaan Al-Qur’an. Namun secara aqidah kegiatan tersebut tetap menjadi bid’ah karena mengikuti cara yang dilakukan oleh umat agama lain dan tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah.
Mari kita buktikan dengan dalil bahwa amalan tahlilan adalah ditolak

Hadist Shahih Riwayat Abu Dawud :
“ apabila mati anak Adam, maka putuslah amalannya kecuali 3 perkara : pertama: se dekah yang berkekalan (sedekah wafatnya), kedua: ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, krtiga: anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya”.

Penjelasan hadist :
A.Hasan mengatakan bahwa :
• Kalau seseorang telah mati, tidak akan bertambah amalnya, kecuali 3 perkara tadi.
• Ilmu dan anak, adalah daripada usahanya sendiri pada waktu ia masih hidup dan itu yang akan menambah amalnya.
• Manusia itu Cuma akan mendapat ganjaran dari apa yang telah dikerjakan sendiri diatas dunia.

Coba kita lihat acara tahlilan, mereka menganggap dengan mengundang orang untuk mendoakan sang mayat maka akan mengurangi azab dan dapat menambah amalan bagi si mayat tersebut. Disitulah kekeliruan pemahaman yang banyak terjadi sekarang ini. Semoga mereka yang masih meyakini pemahaman seperti itu diberikan petunjuk oleh Allah.

2. YASINAN

Maraknya upacara Yasinan pada zaman sekarang seperti pada hari setelah kematian, pada malam jumat, pada ziarah kubur dan sebagainya seakan-akan bahwa Al-Qur’an itu hanya berisi surat Yasin saja. Padahal sangat dianjurkan untuk mengkhatamkan seluruh ayat Al-Qur’an setiap 1 bulannya.

Ada beberapa syarat diterimanya amalan ibadah
1. Ikhlas karena Allah dan semata-mata untuk Allah dengan konsekwensi terhadap syahadat yang terbebas dari syirik.
2. konsekwensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, dengan mengikuti apa yang dianjurkan dan meninggalkan bid’ah (yang diada-adakan).

Mari kita bandingkan apakah yasinan tersebut sudah mengikuti syarat tersebut
• Yasinan mengkhususkan dengan surat Yasin, padahal tidak ada dalil yang shahih yang mengkhususkan surat tersebut.
• Yasinan mengkhususkan pada hari tertentu saja (tiap malam jumat) namun dalil mengenai hal itu adalah lemah.
• Mengkhususkan pada waktu atau acara tertentu (sebelum dan sesudah kematian ). Padahal Al-Qur’an dan Hadist tidak mengajarkan hal itu.
• Dilakukan dengan cara berjamaah, membaca secara seperti paduan suara dan tidak jelas makhraj dan tajwidnya. Padahal Rasulullah mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan tartil, pelan, benar dan teratur, dibaca oleh satu orang yang lain mendengarkan.

Mari kita lihat dalil-dalil yang menjelaskan yasinan tersebut.
“ barangsiapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya. Dan siapa yang membaca surat ad-Dukhan pada malam Jumat, maka ketika dia bangun pagi harinya maka diampuni dosanya”
Keterangan : hadist ini palsu : Ibnu Jauzi mengatakan, semua jalannya adalah bathil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata, Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadit adalah tukang pemalsu hadist.

Hadist lainnya
“Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, maka seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali”.
Keterangan : hadist ini Maudhu (palsu) diriwayatkan oleh imam Baihaqi dalam Syuabul Iman. Rasanya tidak perlu lagi membaca surat lain, karena dengan membaca surat Yasin seperti sudah khatam Al-Qur’an 10 kali.
Begitulah yang terjadi pada masyarakat kita sekarang ini, beribadah tetapi sia-sia, karena menggunakan dalil yang lemah atau palsu sehingga tidak menimbulkan manfaat sedikitpun untuk dirinya.


3. RUWAHAN

Ruwahan berasal dari ajaran agama hindu yang percaya dengan roh-roh. Setelah Islam masuk maka nenek moyang melakukan upacara untuk menyambut roh pendahulunya karena memasuki bulan ramadhan roh tersebut akan mengunjungi anak cucunya.
Upacara ruwahan ini dilakukan dengan mengundang orang banyak untuk mengikuti yasinan bersama, dan mendokan bersama kepada arwah yang telah meninggal tersebut.

Ruwahan dalam pandangan hadist
Hadist pertama
“ ada enam perkara, orang yang aku (kata Nabi S.A.W) laknat dan Allah juga melaknatnya, padahal setiap permohonan Nabi itu diperkenankan :
1. orang yang menambahi kitab Allah
2. orang yang mendustakan ketentuan Allah
3. orang yang mengalah kepada pemerintah yang sombong lagi kejam.
4. orang yang menghalalkan larangan Allah
5. orang yang menghalalkan dari keturunanku yang Allah haramkan.
6. orang yang meninggalkan sunnahku”

Hadist kedua,.
Jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru (dalam agama), karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Dari hadist tersebut dapat disimpulkan
• Orang yang melaksanakan ruwahan tidak diterima amal dan sedeqahnya karena menyalahi perintah Allah dan Rasul, apalagi jika agar disenangi orang banyak sehingga menjadikan nya riya.
• Orang yang melaksanakan ruwahan mendapat laknat dari Allah
• Orang yang mengajak dan diajak sama-sama memikul dosanya.
• Orang yang melakukan ruwahan akan dimasukan kedalam neraka..

4. TAWASSUL

Tawasul menurut ulama adalah perantara antara hubungan manusia dengan Allah S.W.T
Namun tawassul yang dilakukan pada zaman sekarang ini sudah mengalami pergeseran karena seringkali kita lihat bahwa banyak orang bertawassul dengan benda yang dianggap keramat, kuburan, dan sebagainya.

Dalam surat Al-Hajj ayat 73
”Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah”

Jadi meminta doa kepada orang yang telah mati (walaupun itu adalah seorang Syekh atau ulama) maka perbuatan itu adalah sia-sia, karena orang yang mati itupun tidak mampu untuk menolong dirinya sendiri. Begitu juga menggunakan makam orang-orang shaleh sebagai perantara dalam berdoa juga merupakan perbuatan yang sia-sia, bisa menjadi Syirik.

Dalam surat Ar-Rad ayat 14
“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya[769]. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka”.

Doa yang dibolehkan hanya ditujukan kepada Allah. Bahkan kita diwajibkan untuk selalu berdoa kepada Allah sebagai salah satu bentuk pelaksanaan ibadah kepada Allah. Apabila kita ingin bertawassul menjadikan perantara dalam berdoa maka ini pun hanya boleh dilakukan kepada orang yang masih hidup seperti orang tua, anak yatim, ulama dan orang-orang shaleh lainnya yang mempunyai keutamaan dalam hal agamanya. Tapi kita tidak dibolehkan menjadikan orang-orang kafir sebagai perantara dalam berdoa.

Dalam sebuah hadits
Ada seorang laki-laki masuk ke mesjid, sementara Nabi S.A.W sedang berkhutbah. Lalu laki-laki itu berkata, ya Rasulullah, harta kekayaaan telah hancur (akibat kemarau panjang), segala usaha telah terputus, maka mohonkanlah kepada Allah agar kita ditolong (diturunkan hujan)) kemudian Nabi SAW berdoa menadahkan tangannya dan tidak lama kemudian turunlah hujan selama satu minggu.

5. ISTIGHOSAH.(MEMINTA PERTOLONGAN)

1. Meminta pertolongan kepada orang yang sudah mati adalah Syirik besar sekalipun itu adalah makam Nabi Saw
2. Meminta pertolongan kepada orang masih hidup dibenarkan oleh syariat, dengan meyakini bahwa Allah yang mengabulkan.
3. Meminta pertolongan kepada makhluk selain manusia yang masih hidup sangat bertentangan dengan syariat Islam dan bisa terjerumus kedalam syirik akbar.

Al-Qur’an surat An-Naml ayat 80
“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang”.

6. TABARRUK (MENCARI BERKAH)

Tabarruk adalah mencari berkah. Namun kita tidak dibolehkan bertabarruk dengan perantara sesuatu yang tidak mampu berbuat apa-apa.
Contoh tabarruk yang dilarang
a. bertabaruk dengan kubur Rasulullah Saw apalagi kuburan selain rasul atau melakukan perjalanan hanya untuk mengunjungi pemakamannya.
b. Berdoa dimakam Rasulullah dan menyangka doa disana akan langsung dikabulkan.
c. Bertabarruk dengan orang-orang shaleh yang telah mati

Bertabaruk dengan cara seperti diatas dapat menjadikan haram karena telah melakukan bid’ah dalam agama, dan bisa juga menjadi musyrik karena telah mempersekutukan Allah dalam beribadah.
Bertabarruk yang dibolehkan misalnya berzikir dan membaca Al-Qur’an agar mendapatkan keberkahan

7. ZIARAH KUBUR

Ziarah kubur dianjurkan oleh syariat dengan tujuan agar mengambil pelajaran dan ingat akan kematian kita sendiri dengan tidak berkata yang membuat Allah murka.
Ziarah kubur dimaksudkan agar para peziarah mengambil pelajaran dengan mengingat mati sehingga setelah itu ia meminta ampunan dan bertobat kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat sebelumnya. Namun bila berziarah kubur selain dari pada tujuan tersebut maka tidaklah dianjurkan untuk melakukannya, karena merupakan bid’ah. Apalagi kalau berziarah kubur untuk meminta doa, meminta berkah, meminta ilmu kesaktian, meminta kesembuhan dan sebagainya itu adalah termasuk kedalam syirik akbar.

8. MAULID NABI

Maulid Nabi Saw adalah suatu perayaan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Pada zaman sekarang ini sangat marak acara peringatan tersebut dilakukan di berbagai daerah. Namun sangat jauh dari makna peringatan maulid nabi Saw tersebut. Peringatan maulid nabi dilakukan dengan menghidangkan berbagai macam hidangan sehingga seringkali menimbulkan mubazir. Dan acara maulid nabi diisi dengan tarian dan musik yang tidak ada hubungan dengan syariat sedikitpun.

Jika kita ingin memperingati maulid nabi sebagai bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah dapat dilakukan dengan cara lain yang lebih bermanfaat dan bernilai ibadah. Misal
Mengikuti Nabi Muhammad Saw, mengerjakan sunnahnya, mengikuti perkataannya, menjalan perintahnya, dan menjauhi larangannya ( Ali Imran ayat 31)
Mendahulukan apa yang disyariatkan dan diperintahkan oleh Rasulullah Saw, dari pada hawa nafsunya dan keinginan sendiri. ( surat Al Hasyr ayat 9)
Banyak mengingat Rasulullah Saw, orang yang cinta kepada sesuatu, dia akan selalu mengingatnya ( surat Al-Ahzab ayat 56)

Rujukan :
Membongkar Kesesatan Tahlilan, Yasinan, Ruwahan, Tawassul, Istighotsah, Ziarah, Maulid Nabi Saw, Basyaruddin bin Nurdin Shalih Syuhaimin, Mujahid Press Bandung, 2008.

Demikianlah ringkasan dari bentuk ibadah yang banyak terjadi sekarang ini namun semua itu tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, bahkan Rasulullah Saw sendiri mengingatkan kepada kita bahwa semua yang tidak berasal dari beliau adalah bid’ah. Sedangkan bid’ah adalah sesat dan kesesatan ada dalam neraka.. semoga kita terlindung dari segala perbuatan bid’ah tersebut.


Penulis : Ali W.